TAAT
Kata ‘taat’ berarti ‘mendengar’ atau
mendengarkan’ dan tunduk atau patuh melakukan apa yang didengarkan. Dalam
Ensiklopedi Alkitab dikatakan bahwa kata taat menggambarkan pikiran yang
menyerah kepada bujukan dan tunduk kepada kekuasaan.
Taat kepada Tuhan berarti mendengarkan
suara-Nya (friman-Nya) dan tunduk dan patuh melakukannya. Seperti dikatakan
dalam firman Tuhan: “Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk kepada pemerintah
dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan
yang baik” (Titus 3:1).
Sebaliknya ketidaktaatan digambarkan sebagai
orang yang tidak mendengarkan suara-Nya (firman-Nya) dan tidak mau tunduk untuk
melakukannya. Hal ini digambarkan melalui pemazmur: “Tetapi umat-Ku tidak
mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka pada-Ku.” (Mazmur 81:11) (Yeremia 7:24)
Menurut Alkitab, Tuhan menghendaki agar
manusia menaati firman-Nya sebagai aturan untuk hidup manusia seutuhnya. Ingat!
Seutuhnya. Bukan 99%, apalagi setengah-setengah. Tetapi harus utuh.
Ketaatan kepada Tuhan berarti kepatuhan dalam
melakukan seluruh perintah-Nya. Menaati seluruh perintah-Nya menyatakan bahwa
kita mengasihi Dia. Nasib setiap manusia terletak pada ketaatan terhadap Tuhan
dengan melakukan seluruh perintah-Nya, seperti tergambar dalam ketaatan Yesus
Kristus yang tak kunjung padam walau sampai mati, sampai mati di kayu salib.
Dengan jalan itu manusia memperoleh
pembenaran dan hidup bersekutu dengan Tuhan. (Roma 5:19; 1 Korintus 15:22) Ketidaktaatan seperti digambarkan dalam
kehidupan manusia pertama, Adam menjerumuskan manusia pada kesalahan,
penghukuman dan maut.
Dua Macam
Dasar Kehidupan Orang Kristen
Orang Kristen dapat dibagi dalam dua bagian
sesuai dasar kehidupannya. Dasar kehidupan orang Kristen adalah ketaatan atau
melakukan firman Tuhan yang telah mereka terima. Orang Kristen yang pertama
adalah orang-orang yang taat atau orang yang patuh melakukan firman Tuhan dalam
hidupnya. Orang-orang inilah yang disebut orang bijak karena membangun hidupnya
di atas dasar atau pondasi yang kuat yakni di atas kebenaran oleh Yesus
Kristus.
Orang Kristen jenis kedua adalah orang-orang
yang tidak taat atau orang-orang yang tidak patuh melakukan firman Tuhan dalam
hidupnya. Orang-orang seperti ini disebut orang-orang bodoh, yakni orang-orang
yang membangun hidupnya di atas dasar ketidakbenaran atau berada di luar
kebenaran Yesus Kristus. Mengenai hal ini, Yesus telah menjelaskan mengenai dua
macam dasar seperti tertulis dalam Matius 7:24-27.
Sekarang ini banyak orang memanggil Yesus
sebagai Tuhan mereka. Mereka mengatakan bahwa mereka percaya kepada-Nya. Jika
kita mengatakan bahwa kita percaya kepada Yesus Kristus berarti kita
menyerahkan seluruh hidup kita secara total di bawah kuasa perintah-Nya. Namun
lihatlah kenyataannya, mereka hidup tidak taat.
Banyak orang mengaku Kristen, bahkan menjadi
pengerja dalam gereja tetapi mereka tidak taat. Artinya mereka hanya sebagai
pendengar firman, namun tidak melakukannya. Jangan heran bahwa walaupun mereka
telah lama menjadi orang Kristen namun mereka tidak mengalami buah seperti yang
dikehenaki Tuhan. Mereka tidak akan pernah mengalami pelipatgandaan yang
membentuk kerajaan Allah.
Perlu kita sadari bahwa kerajaan Allah
bermula dari adanya pemerintahaan Allah di dalam kehidupan kita. Yang dimaksud
dengan pemerintahaan Allah dalam hidup kita adalah bahwa kita patuh melakukan
seluruh perintah Allah dalam hidup kita.
Sia-sialah kita mendengarkan firman Tuhan
bila kita tidak melakukannya dalam hidup kita. Percumalah kita berseru-seru memanggil
nama Tuhan bila kita tidak melakukan firman-Nya dalam hidup kita. Itulah
sebabnya Yesus menegur kita dengan keras: “Mengapa kamu berseru-seru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan pada hal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?” (Lukas 6:46)